NiceArticl.blogspot.com - Surabaya - almarhum budiarto (35) atau yang dikenal bersama panggilan budi klantink diketahui sedang
menjalani diet sebelum meninggal dunia, sabtu (5/9/2015) pagi.
Diet ini pula yang membuat sulung dari dua bersaudara keluar
masuk rs.
Melalui akun twitternya, @ klantink'>budi klantink, pria
kelahiran 6 juli 1980 ini mencuit terakhir pada 14 juni 2015 lalu.
Dia menuliskan, "coba2 diet kok mala oknam... Dan q
takut banget tidur di rumah sakit... Hiiii merinding pokoke."
Dia juga mencuit pada hari yang sama.
"ya alllah kata dokter belum bole pulang... Tapi q
takut banget tiap malem gak bisa tidur ya allah."
Ayahanda budi, buamin
kagak mengungkap budi sedang menjalani diet. Menurutnya, berat badan
budi memang turun drastis.
Biasanya berat badan budi para 105 kg, tetapi saat meninggal
dunia, berat badannya hanya para 75 kg.
"celana ane
ukuran 33 saja cukup di pinggangnya. Kalau celananya sendiri ukuran 40,"
kata buamin.
Budi terlingkungi empat kali keluar masuk rs.
Dua kali masuk rsal dr ramelan, dan dua kali masuk rs dr
soetomo. Budi meninggal di rs dr soetomo pada pukul 03.30 wib tadi.
Buamin kagak melihat penyakit yang diderita anaknya.
Dia hanya melihat
anaknya kena diare.
Setiap harinya budi hanya mengenberencana popok.
"sehari bisa ganti lima kali. Ane sendiri yang mengganti diapers-nya,"
tambahnya.
Pemilik apartemen tidur di terminal
Beberapa tahun lalu, grup musisi jalanan,klantink, tiba-tiba
tenar dan membuat bangga warga surabaya.
Kelompok pengamen di terminal ini menghentak panggung
nasionalmelalui indonesia mencari bakat (imb) 2010.
Para bocah dekil itu bahkan
sebagai juara di panggung stasiun trans tv tersebut.
Tiga tahun selepas
ajang itu berlalu, grup musik pengamen jalanan ini ternyata masih belum bisa
meninggalkan terminal.
Tempat yang sebagai
kampung sekaligus ladang rejeki mereka.
Personil klantink, muhammad saifudin mengalami kami di sudut
pinggiran terminal joyoboyo, sabtu (21/7) siang.
Tampang pria 35 tahun ini sama sekali kagak terlihat bak pentolan sebuah grup musik yang
sempat sebagai idola di nusantara. Grup
yang memenangi ajang pencarian bakat bergengsi.
Tampilan pria yang
bertambah terkenal bersama
panggilan cak mat tersebut memang biasa-biasa saja.
kagak datang
beda bersama pengamen atau pedagang
asongan di terminal bus kota dan angkutan kota (angkot) tersebut.
Cak mat mengalami kami di terminal bersama hem flanel. Celana jins selutut sebagai siralan plus sandal alas kaki sandal
jepit.
Tampilan khas bocah terminal. Jauh dari kesan seorang artis
populer.
Saifudin mengaku masih sulit meninggalkan tempat kumuh yang
sudah menyatu bersama diri dan
keluarganya itu. Mereka juga masih biasa tidur di emperan terminal. Padahal
kini sudah menyimpan sebuah apartemen mewah di bilangan kalibata, jakarta.
Apartemen itu disediberencana sejak klantink tujuh bulan lalu memutuskan untuk
me berangkat hidup di jakarta.
"kami sekarang terikat manajemen. Tidur di apartemen
itu karena permintaan dari manajemen. Ini kebetulan bisa ketemu di sini
(surabaya) juga karena lagi diberi libur sama manajemen, mas," ujar saifudin,
yang di klantik sebagai band leader ini.