Piagam dari PSI yang dipersembahkan untuk Prabowo, Sandiaga, dan Andi Arief. Foto : Twitter @psi_id |
Muncul lagi perdebatan di dunia politik terkait penghargaan kebohongan yang ditunjukan kepada Capres dan Cawapres dengan nomor urut 02. Penghargaan berupa piala dan piagam itu sebelumnya dikirim oleh PSI ke Kantor DPP Partai Demokrat, Jumat (4/1/2019) siang.
Dilansir dari Tribunnews.com, Prabowo mendapat penghargaan, "Kebohongan ter-lebay awal tahun 2019" karena menyebut selang darah di RSCM dipakai 40 kali. Faktanya, RSCM sudah membantah dan menyatakan selang itu hanyalah dipakai sekali saja.
Sementara Sandiaga, mendapat penghargaan, "Kebohongan ter-hqq awal tahun 2019" karena menyebut Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) dibangun tanpa utang.
Namun dalam kenyataannya, ada pinjaman yang dilakukan untuk membiayai pembangunan tol tersebut.
Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengungkapkan, pihaknya seketika membuang piala dan piagam itu kedalam tong sampah setibanya di Kantor DPP Demokrat, siang tadi. Tidak sampai disitu, Ferdinand turut mengunggah video singkat yang menunjukkan piala dan piagam itu berada di tong sampah melalui akun Twitternya.
Ferdinand mengatakan, "Langsung kami buang karena itu kami anggap award bohong-bohongan dan sampah," tuturnya, Jumat sore.
Kami pastikan akan mengambil langkah hukum atas tindakan @psi_id dan melaporkan @grace_nat sbg ketum yg tt award tersebut beserta Raja Juli sekjen PSI.— FERDINAND HUTAHAEAN (@Ferdinand_Haean) January 4, 2019
Perbuatan tersebut adlh pidana murni krn telah mendahuli pengadilan dan proses hukum. Menuduh Andi Rief sbg pembohong. pic.twitter.com/fdNG6TZqgY
Video pendek yang diunggah oleh Ferdinand itupun mendapat tanggapan yang bermacam-macam dari Netizen.
Menurut Ferdinand, langkah PSI mengirimkan penghargaan tersebut merupakan fitnah dan pencemaran nama baik bagi Andi Arief dan Partai Demokrat.
Menurut Ferdinand, langkah PSI mengirimkan penghargaan tersebut merupakan fitnah dan pencemaran nama baik bagi Andi Arief dan Partai Demokrat.
Sebab, Andi Arief belum terbukti menyebarkan hoaks soal tujuh kontainer surat suara yang sudah tercoblos.
Menurut Ferdinand, Demokrat berniat melaporkan fitnah ini ke pihak berwajib.
Ferdinand mengatakan, "Award ini akan kami jadikan barang bukti laporan ke polisi karena ini pidana. Menuduh orang dalam sertifikat itu sebagai pembohong padahal belum ada keputusan pengadilan yang inkrah," ucapnya.
Andi mengatakan, yang disampaikannya hanyalah himbauan agar dilakukan pengecekan.
Dia menyayangkan ada pihak-pihak yang justru menudingnya atas hal ini.
Sumber : Tribunnews.com